Produkkerajinan yang dihasilkan dari limbah cangkang kerang adalah mainan, penghias pigura foto, tutup lampu, kotak perhiasan, dan sebagainya, tergantung dari ukuran dan bentuk produk kerajinan cangkang kerang, dengan rincian sebagai berikut.
14Produk baru yang dapat dihasilkan dari limbah kaleng adalah A.Vas bunga B.Sampul buku C.Bingkai foto D.Kotak hiasan 15)Berikut merupakan beberapa hasil daur ulang kertas,kecuali A.Tempat pensil B.Bingkai foto C.Sampul buku D.Gift box pembahasan: 14)A vas bunga bisa dibuat dari barang bekas termasuk kaleng 15)A
Limbahberbentuk bangun ruang yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya kulit kacang, kulit telur, kemasan plastik, botol plastik, botol kaca, kemasan kaleng, dan lainnya. Berbagai macam limbah berbentuk bangun ruang tersebut merupakan potensi yang sangat bermanfaat untuk bahan pembuatan produk kerajinan.
Beberapabahan limbah yang dapat dimanfaatkan untuk produk hiasan di antaranya adalah kaleng, plastik, kaca, kulit telur, batok kelapa, kulit kerang, dan kertas. A. Jenis-jenis Produk Hiasan Produk kerajinan Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang. Sumber manusia Indonesia memiliki kreativitas dan keterampilan tangan yang tinggi.
Perhatikancontoh limbah berikut ini! 1. CO2, HCL, NO2 2. Air cucian, air hujan, air sabun. 3. Plastik, botol, kertas 4. Kulit Telor, kulit jagung, kulit bawang Berdasarkan wujudnya atau dilihat dari fisiknya, yang termasuk limbah gas adalah nomor . answer choices 1 2 3 4 5 Question 8 60 seconds Q.
Produkkerajinan hiasan dari limbah memperlihatkan keindahan dan keunikan bentuk, warna, maupun tekstur dari limbah itu sendiri. Limbah padat yang berpotensi menjadi bahan baku kerajinan hiasam terbuat dari material dan bentuk yang beragam. Keragaman material dan bentuk, membuat limbah tersebut memiliki kekuatan struktur dan keawetan yang
ZaiQP. Limbah menjadi masalah bersama bagi seluruh umat manusia. Pasalnya, bahan-bahan tidak terpakai ini dapat mencemari lingkungan dan menjadi sarang berbagai macam penyakit. Limbah adalah bahan pembuangan seperti sisa produksi, baik dari alam maupun kegiatan manusia yang tidak terpakai, sehingga dapat berdampak negatif bagi masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Berdasarkan keputusan Menperindag RI No. 231/MPP/Kep/7/1997 Pasal tentang prosedur impor limbah, menyatakan, bahwa limbah adalah barang atau bahan sisa dari suatu kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah dari aslinya, kecuali yang dapat dimakan oleh manusia dan hewan. Sementara itu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO, limbah adalah sesuatu yang tidak berguna, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Jenis Limbah Meneruskan catatan Indonesia Environment & Energy Center, berdasarkan bentuk dan wujudnya limbah dibagi menjadi empat, yaitu 1. Limbah Cair Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair. Limbah cair dapat diklasifikasikan menjadi limbah cair domestik, limbah cair industri, rembesan dan luapan, serta air hujan. 2. Limbah Padat Limbah padat diartikan sebagai sisa kegiatan industri maupun domestik yang berbentuk padat, seperti kertas, plastik, hingga kain. Limbah jenis ini dapat dikelompokan menjadi sampah organik mudah busuk, sampah anorganik dan organik tak membusuk, sampah abu, sampah bangkai binatang, sampah sapuan, dan sampah industri. 3. Limbah Gas Limbah gas adalah limbah yang memanfaatkan udara sebagai media penyebarannya. Penambahan gas ke udara yang melebihi kandungan udara alami dapat menurunkan kualitas udara. Limbah gas yang dihasilkan berlebihan berpotensi mencemari udara dan dapat mengganggu kesehatan masyarakat. 4. Limbah Suara Limbah ini berupa gelombang bunyi yang merambat melalui udara. Limbah suara dapat dihasilkan dari mesin-mesin pabrik, mesin kendaraan, hingga peralatan elektronik. Limbah Organik dan Anorganik Selain jenis di atas, limbah bisa dibagi menjadi dua, yaitu limbah organik dan limbah anorganik. 1. Limbah Organik Limbah organik merupakan limbah yang tersusun dari bahan-bahan organik dan dapat terurai melalui proses biologis. Limbah tersebut akan menimbulkan bau tak sedap saat membusuk, sehingga perlu penanganan tepat untuk mencegah terjadinya polusi udara. Salah satu penanganan yang efektif adalah mengolahnya menjadi pupuk organik. Adapun ciri-ciri limbah organik, yaitu; Limbah organik mempunyai kandungan air dengan kadar yang banyak. Selama proses pembusukan, kandungan air yang terdapat di dalam limbah tersebut akan menguap hingga akhirnya mengering. Limbah organik berasal dari sisa bahan alam atau merupakan hasil olahan manusia, tak melalui proses panjang dan di dalamnya memuat banyak zat kimiawi. Limbah cenderung mudah membusuk, tanpa perlu melewati berbagai proses pengolahan. Hal itu dapat dibuktikan saat Anda menemukan limbah atau sampah yang hendak hancur, meski hanya dibiarkan selama beberapa waktu tanpa menjalani berbagai proses. Mikroba atau kuman pengurai yang ada di dalam atau dasar tanah, mampu menghancurkan limbah atau sampah. Dengan kata lain, apabila mengubur atau memendam limbah organik di dalam tanah dengan cara yang benar seperti di dalam atau dasar tanah, tak akan tercemar. 2. Limbah Anorganik Limbah anorganik merupakan jenis sampah yang sulit untuk terurai. Berbeda dengan limbah organik, limbah ini bukan berasal dari makhluk hidup. Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan non hayati termasuk produk sintesis dan hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang. Contoh sampah anorganik yaitu sampah logam dan produk olahannya, sampah plastik, kaca, keramik, dan detergen. Sebagian besar sampah non organik ini tidak bisa diurai oleh alam atau mikroorganisme. Limbah anorganik dibagi menjadi dua jenis, yaitu Limbah Lunak Anorganik Limbah lunak anorganik adalah limbah yang bersifat lunak atau lentur serta mudah dibentuk. Adapun contohnya yaitu sampah plastik, baik yang berbentuk kantong plastik, styrofoam, sedotan plastik, atau bungkus makanan cepat saji. Selain itu, ada juga limbah cair, seperti bekas air deterjen, sabun cuci, minyak goreng, dan sebagainya. Limbah Keras Anorganik Kebalikan dari limbah lunak, limbah keras anorganik bersifat tidak mudah dihancurkan karena mengandung bahan yang kuat. Limbah ini hanya dapat dihancurkan dengan metode penghancuran tertentu, pemanasan, atau pembakaran. Adapun contoh limbah keras, antara lain pecahan keramik, kaca, paku berkarat, dan bekas kaleng. Selain kedua jenis limbah anorganik di atas, ada juga limbah anorganik gas atau angin yang tidak dapat terjamah oleh indra. Limbah jenis ini berasal dari cerobong asap pabrik-pabrik produksi yang berbahaya bagi kesehatan dan dapat mengakibatkan bumi semakin panas.
Dalam kehidupan manusia didalam sebuah masyarakat tidak lepas dari kebutuhan akan sesuatu hal untuk menunjang kehidupan. Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut banyak sekali produk-produk yang diciptakan untuk memenuhi hal tersebut. Dari produk-produk yang dihasilkan dapat benilai positif dan negative. Hal negative yang dapat dihasilkan adalah sisah dari produk-produk tersebut atau bisa disebut juga sebagai limbah. Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Limbah itu sendiri adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik rumah tangga. Untuk menguragi dampak negative dari limbah tersebut sekarang banyak sekali bemunculan idea atau gagasan yang dapat dilakukan dalam memanfaatkan limbah tersebut dengan tujuan untuk mengurangi dampak negative dari limbah. Pengertian Limbah Limbah adalah salah satu bentuk dari sampah yang berwujud padat, biasanya sampah padat hanya dapat diolah dengan cara dibuang lalu dibakar atau ditimbun dalam tanah sebagai bahan urukan permukaan tanah. Yang sementara itu, untuk sampah organik biasanya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Limbah sendiri berasal dari tempat yang beraneka ragam, mulai dari limbah rumah tangga, limbah dari pabrik-pabrik besar dan juga limbah dari suatu kegiatan tertentu. Pada kehidupan masyarakat yang semakin maju dan modern, peningkatan akan jumlah limbah semakin meningkat. Hal ini bisa dilihat dari perkembangan yang terjadi dalam kebiasaan dirumah tangga orang-orang yang dulunya hanya menggunakan jeruk nipis untuk mencuci piring, kini tergantikan dengan penggunaan sabun detergen cuci piring yang mengandung zat kimia seperti Sodium Lauryl Sulfate SLS dan Surfactant, tentu saja penggunaannya akan meningkatkan jumlah limbah. Berikut ini terdapat beberapa pengertian limbah menurut para ahli, sebagai berikut 1. Susilowarno Berdasarkan keterangan dari Susilowarno 2007, adalah limbah ini merupakan sisa atau hasil sampingan dari pekerjaan atau kegiatan manusia dalam upaya memenuhi keperluan hidupnya. 2. Karmana Berdasarkan keterangan dari Karmana 2007, pengertian limbah ini adalah sisa atau sampah dari sebuah proses pekerjaan atau kegiatan manusia yang dapat menjadi bahan polutan di sebuah lingkungan. 3. Cahyono Budi Utomo Berdasarkan keterangan dari Cahyono Budi Utomo, adalah limbah ini merupakan suatu zat atau benda yang timbul sebagai hasil dari pekerjaan atau kegiatan manusia yang tidak dipakai lagi dan dibuang. 4. Hieronymus Budi Santoso Berdasarkan keterangan dari Hieronymus Budi Santoso, adalah limbah ini merupakan bahan yang dibuang/ terbuang dari hasil kegiatan atau pekerjaan manusia atau segala format proses alam, serta tidak memiliki nilai ekonomi, bahkan dapat merugikan manusia. 5. Deden Abdurahman Berdasarkan keterangan dari Deden Abdurahman, adalah limbah ini merupakan buangan yang didapatkan dari sebuah proses produksi, baik industri atau juga dalam negeri rumah tangga, yang mana kehadirannya tersebut dapat menurunkan kualitas lingkungan. 6. Daniel A. Okun dan George Ponghis Berdasarkan keterangan dari Daniel A. Okun dan George Ponghis 1875, adalah limbah ini merupakan seluruh limbah cair lokasi tinggal tangga, tergolong air kotor serta pun semua limbah industri yang dilemparkan ke sistem drainase limbah cair, kecuali air hujan atau juga saluran permukaan. Karakteristik Limbah Pada umumnya sesuatu yang ada di bumi ini memiliki suatu karakteristik yang berbeda. Termasuk juga limbah yang mempunyai karakteristik sebagai berikut Berukuran mikro Karekteristik ini merupakan karakterisik pada besar kecilnya limbah/ volumenya. Contoh dari limbah yang berukuran mikro atau kecil atau bahkan tidak bias terlihat adalah limbah industri berupa bahan kimia yang tidak terpakai yang di buang tidak sesuai dengan prosedur pembuangan yang dianjurkan. Dinamis Mungkin yang dimaksud dinamis disini adalah tentang cara pencemarannya yang tidak dalam waktu singkat menyebar dan mengakibatkan pencermaran. Biasanya limbah dalam menyerbar di perlukan waktu yang cukup lama dan tidak diketahui dengan hanya melihat saja. Hal ini dikarenakan ukuran limbah yang tidak dapat dilihat. Berdampak luas penyebarannya Luasnya dampak yang di timbulkan oleh limbah ini merupakan efek dari karakteristik limbah yang berukuran mikro yang tak dapat dilihat dengan mata tellanjang. Contoh dari besarnya dampak yang ditimbulkan yaitu adanya istilah “Minamata disease” atau keracunan raksa Hg di Jepang yang mengakibatkan nelayan-nelayan mengidap paralis hilangnya kemampuan untuk bergerak karena kerusakan pada saraf. Kejadian ini terajadi di Teluk Minamata dan Sungai Jintsu karena pencemaran oleh raksa Hg. Berdampak jangka panjang antar generasi Dampak yang ditimbulkan limbah terutama limbah kimia biasanya tidak sekedar berdampak pada orang yang terkena tetapi dapat mengakibatkan turunannya mengalami hal serupa. Jenis-Jenis Limbah Limbah dapat diklasifikasikan ke dalam 3 bagian yaitu 1. Berdasarkan Wujudnya Limbah gas merupakan jenis limbah yang berbentuk gas. Contoh karbon dioksida CO2, Karbon Monoksida CO, HCL, NO2, SO2 dan beberapa lainnya. Limbah Cair merupakan jenis limbah yang memiliki fisik berupa zat cair. Contoh air cucian, air hujan, rembesan AC, air sabun, minyak goreng buangan dan beberapa lainnya. Limbah Padat merupakan jenis limbah yang berupa padat. Contoh kotak kemasan, bungkus jajanan, plastik, botol, kertas, kardus, ban bekas dan beberapa lainnya. 2. Berdasarkan Sumbernya Limbah pertanian merupakan limbah yang ditimbulkan karena kegiatan pertanian. Limbah industri merupakan limbah yang dihasilkan oleh pembuangan kegiatan industri. Limbah pertambangan merupakan limbah yang asalnya dari kegiatan pertambangan. Limbah domestik merupakan limbah yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran, dan pemukiman-pemukiman penduduk yang lain. 3. Berdasarkan Senyawanya Adapun berdasarkan senyawanya diantaranya yaitu Limbah Beracun Limbah B3 Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia. Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3. Limbah Organik Limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob. Limbah organik mudah membusuk, seperti sisa makanan, sayuran, daun-daunan kering, potongan-potongan kayu, dan sebagainya. Limbah organik terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah tangga maupun kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses yang alami. Limbah ini mempunyai sifat kimia yang stabil sehingga zat tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya. Limbah organik dapat mengalami pelapukan dekomposisi dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau sering disebut dengan kompos. Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Limbah organic dibagi menjadi dua, yaitu Limbah organic basah Limbah ini memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran. Limbah organic kering Limbah ini memiliki kandungan air yang relative sedikit. Contohnya kayu, ranting pohon, dedaunan kering, dan lain lain. Limbah Anorganik Limbah anorganik adalah limbah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Limbah ini tidak dapat diuraikan oleh organisme detrivor atau dapat diuraikan tetapi dalam jangka waktu yang lama. Limbah ini tidak dapat membusuk, oleh karena itu dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Limbah anorganik yang dapat di daur ulang, antara lain adalah plastik, logam, dan kaca. Namun, limbah yang dapat didaur ulang tersebut harus diolah terlebih dahulu dengan cara sanitary landfill, pembakaran incineration, atau penghancuran pulverisation. Akibat dari limbah seperti ini plastik,styrofoam, dll adalah menumpuk semakin banyak dan menjadi polutan pada tanah misalnya, selain menggangu pemandangan. Pemanfaatan Limbah Limbah organic maupun limbah anorganik dapat kita daur ulang. Daur ulang merupakan upaya untuk mengolah barang atau benda yang sudah tidak dipakai agar dapat dipakai kembali. 1. Limbah Organik Limbah organik dapat dimanfaatkan baik secara langsung contohnya untuk makanan ternak maupun secara tidak langsung melalui proses daur ulang contohnya pengomposan dan biogas. Contoh limbah organic yang dapat kita daur ulang yaitu sisa-sisa dedaunan dan kayu serut. Sisa-sisa dedaunan dapat kita proses menjadi pupuk kompos yang sangat bagus. Tetapi, untuk hasil yang maksimal diperlukan usaha yang maksimal pula. Jika kita dapat memprosesnya dengan baik, maka sisa dedaunan itu dapat kita gunakan sebagai pupuk organic yang ramah lingkungan dan kualitas bagus. 2. Limbah Anorganik Limbah anorganik dapat kita proses menjadi sebuah benda yang memiliki nilai seni atau nilai guna. Beberapa limbah anorganik yang dapat dimanfaatkan melalui proses daur ulang, misalnya plastik, gelas, logam, dan kertas. Limbah plastik Limbah plastik biasanya digunakan sebagai pembungkus barang. Plastik juga digunakan sebagai perabotan rumah tangga seperti ember, piring, gelas, dan lain sebagainya. Keunggulan barang-barang yang terbuat dari plastik yaitu tidak berkarat dan tahan lama. Banyaknya pemanfaatan plastik berdampak pada banyaknya sampah plastik. Padahal untuk hancur secara alami jika dikubur dalam tanah memerlukan waktu yang sangat lama. Cobalah kalian kubur sampah plastik selama beberapa bulan, kemudian gali lagi penutup tanahnya dapat dipastikan bahwa plastik tersebut akan tetap utuh. Karena itu, upaya yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan limbah plastik untuk didaur ulang menjadi barang yang sama fungsinya dengan fungsi semula maupun digunakan untuk fungsi yang berbeda. Misalnya ember plastik bekas dapat didaur ulang dan hasil daur ulangnya setelah dihancurkan dapat berupa ember kembali atau dibuat produk lain seperti sendok plastik, tempat sampah, atau pot bunga. Plastik dari bekas makanan ringan atau sabun deterjen dapat didaur ulang menjdai kerajinan misalnya kantong, dompet, tas laptop, tas belanja, sandal, atau payung. Botol bekas minuman bisa dimanfaatkan untuk membuat mainan anak-anak. Sedotan minuman dapat dibuat bunga-bungaan, bingkai foto, taplak meja, hiasan dinding atau hiasan-hiasan lainnya. Limbah logam Sampah atau limbah dari bahan logam seperti besi, kaleng, alumunium, timah, dan lain sebagainya dapat dengan mudah ditemukan di lingkungan sekitar kita. Sampah dari bahan kaleng biasanya yang paling banyak kita temukan dan yang paling mudah kita manfaatkan menjadi barang lain yang bermanfaat. Sampah dari bahan kaleng dapat dijadikan berbagai jenis barang kerajinan yang bermanfaat. Berbagai produk yang dapat dihasilkan dari limbah kaleng di antaranya tempat sampah, vas bunga, gantungan kunci, celengan, gift box, dan lain-lain. Limbah Gelas atau Kaca Limbah gelas atau kaca yang sudah pecah dapat didaur ulang menjadi barang-barang sama seperti barang semula atau menjadi barang lainseperti botol yang baru, vas bunga, cindera mata, atau hiasan-hiasan lainnya yang mempunyai nilai artistik dan ekonomis. Limbah kertas Sampah kertas kelihatannya memang mudah hancur dan tidak berbahaya seperti sampah plastik. Namun walau bagaimanapun yang namanya sampah pasti menimbulkan masalah jika berserakan begitu saja. Sampah dari kertas dapat didaur ulang baik secara langsung ataupun tak langsung. Secara langsung artinya kertas tersebut langsung dibuat kerajinan atau barang yang berguna lainnya. Sedangkan secara tak langsung artinya kertas tersebut dapat dilebur terlebih dahulu menjadi kertas bubur, kemudian dibuat berbagai kerajinan. Hasil daur ulang kertas banyak sekali ragamnya seperti kotak hiasan, sampul buku, bingkai photo, tempat pensil, dan lain sebagainya. Dampak Limbah Berikut ini terdapat beberapa dampak limbah, sebagai berikut 1. Dampak Limbah Terhadap Lingkungan Secara umum, limbah mempunayi akibat negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Di samping merusak lingkungan serta mengakibatkan nilai estetika pada lingkungan tersebut menjadi buruk, limbah ini juga dapat menyebabkan kematian terhadap organisme yang terdapat disekitar lingkungan. Contohnya, limbah cair yang mengkontaminasi sungai. Racun limbah yang ada pada sungai tersebut akan menyebabkan tidak sedikit macam organisme berhabitat di sungai mati keracunan. Kerusakan pada sungai itulah yang pada akhirnya bakal mengganggu ekuilibrium ekosistem mahluk hidup secara keseluruhan. 2. Dampak Limbah Terhadap Manusia Meskipun mayoritas limbah tersebut didapatkan oleh manusia, tetapi sebenarnya yang sangat merasakan akibat negatif dari perusakan limbah ini tidak beda dan tidak bukan manusia tersebut sendiri. terdapat tidak sedikit sekali gangguan kesehatan yang terjadi bilamana limbah beracun sudah mengotori lingkungan selama manusia. Beberapa misal dari penyakit yang dapat timbul diakibatkan limbah diantaranya; Diare Keracunan Sesak napas Penyakit tifus Jamur pada kulit Gangguan saraf CONTOH PENGOLAHAN LIMBAH Contoh pengolahan air limbah domestik adalah dengan menggunakan bak penangkap minyak dan lemak, bak pengendapan awal, bak aerasi, bak pengendapan akhir, filtrasi dan desinfeksi. Meski demikian, sistem pengolahan air bersih maupun air limbah domestik yang digunakan dalam hunian dibangun dengan menyesuaikan keadaan setempat, seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat dimanfaatkan. Konsultasikanlah dengan pihak terkait untuk mendapatkan system pengolahan air bersih maupun air limbah domestik yang baik dalam hunian maupun perusahaan Anda. Demikianlah pembahasan mengenai Limbah adalah Karakteristik, Jenis, Pemanfaatan, Dampak dan Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. Baca Juga “Limbah Organik” Definisi & Jenis – Prinsip Pengolahan Penjelasan Daur Ulang Limbah Organik Beserta Penanganannya Definisi Limbah Padat Beserta Cara Penanganannya Jenis-Jenis Sampah Beserta Penjelasannya Lengkap Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
Gambar oleh Sarah Lötscher dari PixabayKelestarian lingkungan serta kreativitas merupakan dua hal yang saling bersangkutan dalam pemanfaatan kaleng bekas. Jakarta dengan kepadatan penduduk jiwa menghasilkan sampah sebesar setiap dengan ketentuan yang ditetapkan di Pasal 5 UU pengelolaan lingkungan hidup No. 23 tahun 1997, bahwa masyarakat berhak atas lingkungan hidup yang baik serta mendapatkan hak tersebut, di Pasal 6 dinyatakan bahwa masyarakat dan pengusaha berkewajiban untuk berpartisipasi dalam memelihara kelestarian lingkungan, mencegah dan menanggulangi pencemaran serta kerusakan lingkungan. Terkait dengan ketentuan tersebut, pada UU No. 18 Tahun 2008 secara eksplisit pula dinyatakan, bahwa setiap orang memiliki hak serta kewajiban dalam pengelolaan sampah. Dalam hal pengelolaan sampah Pasal 12 dinyatakan, setiap orang harus mengurangi dan menangani sampah dengan cara berwawasan kaleng cat yang berukuran 5 Kg akan memberikan dampak negatif, jumlah volume sampah yang tinggi tidak terkelola dengan baik menyebabkan gangguan kesehatan, menurunkan kualitas lingkungan, serta keindahan lingkungan. Pemanfaatan kembali secara eksklusif contohnya dengan menggunakan produk baru yang berbahan baku limbah atau barang bekas. Pemanfaatan tersebut menerapkan prinsip-prinsip Re-use menggunakan kembali, yaitu sebisa mungkin menentukan barang-barang yang mampu dipakai kembali, serta Recycle mendaur ulang, yaitu memaksimalkan pemakaian kembali material menggunakan teknologi daur ulang melalui industri non-formal serta industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain yang bisa digunakan lebih sampah khususnya di Jakarta menjadi masalah yang sangat pelik dan sangat sulit untuk dipecahkan. Karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan, hal tersebut adalah salah satu hal yang paling dominan dalam menyumbangkan berbagai masalah sampah di perkotaan tersebut. Salah satu barang bekas pakai yang sulit terurai secara biologis adalah wadah yang berbahan kaleng. Oleh oleh karena itu, kaleng-kaleng bekas seperti kaleng bekas kemasan cat, biasanya digunakan kembali reuse sebagai wadah atau fungsi yang lain. Pemanfaatan Kaleng Bekas Menjadi Produk Bernilai Ekonomis, bisa dilakukan dengan cara memberikan pelatihan kepada masyarakat supaya dapat memahami cara memanfaatkan kaleng bekas menjadi pot tanaman dengan memberikan sentuhan warna yang menarik. Anggaraini, Alva, Kurniawan & Yuliarty, 2019Sebagai sasaran pelatihan adalah masyarakat wilayah Jakarta Timur. Program Pengabdian Kepada Masyarakat PPKM bekerja sama dengan KADIN dan melakukan perjanjian kerja sama dengan masyarakat dalam Lingkup di Jakarta. Untuk mengurangi hal-hal di bawah ini Minimnya ruang hijau di Jakarta sehingga membutuhkan wadah tanam khusus agar masyarakat bisa terus menanam berbagai jenis kaleng bekas berserakan dimana-mana tanpa ada yang peduli dengan kebersihan kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan sampah tujuan dari kegiatan pelatihan dan Program Pengabdian Kepada Masyarakat PPKM ini adalahMengurangi limbah kaleng bekas dengan cara memanfaatkan kaleng bekas menjadi produk yang wawasan/pengetahuan dan keterampilan yang dapat dikembangkan secara mandiri oleh masyarakat, baik secara individu maupun potensi sumber daya manusia untuk membuka peluang alternatif kegiatan usaha mandiri maupun adanya pelatihan kepada Program Pengabdian Kepada Masyarakat PPKM adalahMembantu pemerintah pada tingkat Kelurahan dan Kecamatan dalam memberdayakan kemampuan masyarakat, khususnya para wanita dalam menciptakan alternatif kegiatan yang dapat memberikan nilai pengetahuan dan kesadaran bagi para masyarakat mengenai pengolahan sampah khususnya limbah kaleng bekas yang dihasilkan setiap harinya oleh masyarakat realisasi kepedulian dalam seni dan desain bagi masyarakat pelatihan Program Pengabdian Kepada Masyarakat PPKM ini diikuti oleh beberapa masyarakat melalui beberapa tahapan yaitu, melakukan survei ke berbagai desa atau kelurahan dan menemui para bapak/ibu kepala desa untuk menawarkan bagaimana agar para masyarakat mau menerima pelatihan dalam memanfaatkan kaleng bekas menjadi barang yang bermanfaat serta mengubah barang tersebut menjadi produk barang yang bernilai ekonomis dengan cara mengeluarkan kreativitas masyarakat dalam mengubah sampah kaleng menjadi kerajinan rumah dilakukan melalui beberapa tahapanPelatihan dengan metode diskusi, dan tanya jawab mengenai materi pelatihan, dimulai dengan pengenalan terhadap alat, bahan, dan media yang tahapan kerja dalam pemanfaatan kaleng pembuatan kaleng bekas dengan desain yang diinginkan, dengan bimbingan secara langsung dari para instruktur untuk mengarahkan masyarakat dalam setiap tahapan elemen warna yang dipilih oleh peserta dan evaluasi hasil karya peserta pembuatan tempat duduk dari kaleng bekas a. Menyiapkan beberapa bahan dan alat yang digunakan seperti b. Langkah pembuatan kerajinan dari kaleng bekasSiapkan kaleng bekas dan spidol untuk membuat sketsa terlebih dahulu di atas kaleng. Setelah selesai pembuatan sketsa, siapkan cat akrilik/cat minyak dan minyak tanah, satukan cat akrilik dan minyak tanah dalam satu tempat lalu aduk hingga merata. Setelah proses pencampuran selesai, pewarnaan kaleng bekas menggunakan kuas dan cat yang telah dicampur dengan minyak tanah, lalu mulai mengecat mengikuti alur dari sketsa yang telah dibuat sebelumnya. Sembari menunggu catnya kering, siapkan sepon dan kain bekas, lalu potong sesuai ukuran kaleng. Setelah selesai semua, proses yang terakhir yaitu merangkai kaleng bekas yang sudah di cat dengan sepon menjadi praktik yang telah dilakukan, masyarakat telah mengeluarkan bakat kreativitas dari dalam diri mereka demi mendapatkan hasil yang sempurna. Hampir semua masyarakat memperlihatkan kinerja masing-masing dengan baik. Berbagai kesan diberikan oleh masyarakat yang selain menganggap pelatihan ini cukup sulit tetapi juga menarik untuk dipelajari lebih dalam karena ini sangat bermanfaat untuk anak muda untuk mendapatkan penghasilan tambahan dengan cara mengembangkan kaleng bekas menjadi tempat duduk yang bernilai ekonomi. Riyanti, 2019Anggaraini, Rini., Alva, S, Kurniawan, T & Yuliarty, P, 2018. Analisis Potensi Limbah Logam/Kaleng, Studi Kasus di Kelurahan Meruya Selatan, Jakarta Barat. Rini Anggaraini, Jurnal Teknik Mesin Vol. 07, No. 2, h. 83-91. Diakses pada 17 Desember 2022 Teguh Manuel, 2019. Daur Ulang Sampah Kaleng Menjadi Produk yang Bernilai Ekonomis. Menul Teguh Riyanti, Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2, No. 2, h. 64-69. Diakses pada 5 desember 2022
Mahasiswa/Alumni IAIN Kudus19 Februari 2022 0404Halo Ari B. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru. Kakak bantu jawab, ya. Jawaban dari soal di atas adalah A. Vas bunga. Yuk simak pembahasan berikut ! Kerajinan limbah keras anorganik adalah kerajinan yang dibuat dengan bahan limbah yang berwujud keras, padat, sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk. Limbah keras anorganik, umumnya berasal dari unsur-unsur hasil industri pabrik. Beberapa contoh limbah keras anorganik seperti pelat-pelat logam, pecahan keramik, pecahan kaca, botol plastik, dan dari bahan limbah keras anorganik bermanfaat mengurangi permasalah lingkungan dari limbah-limbah pabrik. Pembuatan kerajinan dari limbah keras anorganik juga merupakan praktik prinsip daur ulang recycle dan penggunaan ulang reuse. Produk baru yang dapat dihasilkan dari limbah kaleng adalah vas bunga. Jadi, jawabannya adalah A. Vas bunga. Semoga membantu
berikut merupakan produk yang dihasilkan dari limbah kaleng kecuali