Bakuadalah seragam, standard atau piawai iaitu sesuatu yang diterima sebagai yang betul atau yang sewajarnya. Menurut Awang Sariyan (1988:6), ahli-ahli bahasa telah bersependapat tentang dasar sebutan baku Bahasa Melayu iaitu sebutan bagi kata bahasa Melayu hendaklah berdasarkan sebutan fonemik atau sebutan berdasarkan ejaan dan bukan berdasarkan kelaziman sebutan menurut dialek Riau-Johor. dYhbHF. - Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, terdapat proses penggabungan kata yang dikenal juga dengan pemajemukan kata. Dilansir dari buku Bahasa Indonesia, gabungan kata adalah proses penyusunan dari dua kata yang berbeda dan membentuk makna baru. Umumnya gabungan kata ditemukan dalam penulisan. Dalam penulisannya, gabungan kata meski memperhatikan unsur imbuhan yang melengkapinya. Pasalnya, gabungan kata terdiri dari kata majemuk dan gabungan kata yang hanya diikuti salah satu imbuhan awalan atau akhiran biasanya ditulis terpisah. Sementara gabungan kata yang diapit awalan dan akhiran ditulis dengan cara serangkai. Kendati demikian, tidak semua gabungan kata tanpa imbuhan ditulis terpisah, gabungan kata yang dianggap sudah padu ditulis serangkai. Berikut contoh-contoh penulisan gabungan kata yang masih sering keliru beserta pembetulannya. kerjasama keliru -> kerja sama pembetulan terimakasih keliru -> terima kasih pembetulan sepakbola keliru -> sepak bola pembetulan olah raga keliru -> olahraga pembetulan antar kota keliru -> antarkota pembetulan halal bihalal keliru -> halalbihalal pembetulan garisbawahi keliru -> garis bawahi pembetulan menggaris bawahi keliru -> menggarisbawahi pembetulan bertanggungjawab keliru -> bertanggung jawab pembetulan mempertanggung jawabkan keliru -> mempertanggungjawabkan pembetulan Cara menuliskan gabungan kata Gabungan kata dapat dibagi menjadi lima jenis cara penulisan. Berikut cara penulisan lima jenis gabungan kata sebagaimana yang dilansir dari laman PUEBI Daring. 1. Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah. Misalnya duta besar model linear kambing hitam persegi panjang orang tua rumah sakit jiwa simpang empat meja tulis mata acara cendera mata 2. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan membubuhkan tanda hubung - di antara unsur-unsurnya. Misalnya anak-istri pejabat anak dan istri dari pejabat anak istri-pejabat anak dari istri pejabat ibu-bapak kami ibu dan bapak kami ibu bapak-kami ibu dari bapak kami buku-sejarah baru buku sejarah yang baru buku sejarah-baru buku tentang sejarah baru 3. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat awalan atau akhiran. Misalnya bertepuk tangan menganak sungai garis bawahi sebar luaskan 4. Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai. Misalnya dilipatgandakan menggarisbawahi menyebarluaskan penghancurleburan pertanggungjawaban 5. Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai. Misalnya acapkali adakalanya apalagi bagaimana barangkali beasiswa belasungkawa bilamana bumiputra darmabakti dukacita hulubalang kacamata kasatmata kilometer manasuka matahari olahraga padahal peribahasa perilaku puspawarna radioaktif saptamarga saputangan saripati sediakala segitiga sukacita sukarela syahbandar wiraswata Baca juga Apa itu Kata Ulang dan Bagaimana Cara Menuliskannya? Macam-macam Kata Hubung Konjungsi, Fungsi dan Contohnya Cara Menuliskan Singkatan dan Akronim yang Benar Menurut PUEBI - Pendidikan Kontributor Ega KrisnawatiPenulis Ega KrisnawatiEditor Alexander Haryanto - Secara umum, frasa bisa diartikan sebagai satuan terendah bukan terkecil, karena yang terkecil adalah kata yang sering disebut gabungan kata gramatikal yang mengisi bagian dalam fungsi sintaksis dan bersifat nonprediktif. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonprediktif. Tri Mahajani dkk dalam Sintaksis Bahasa Indonesia 2021 menuliskan, ada banyak ahli linguistik yang menuliskan tentang frasa. Menurut Effendi 199432, frasa adalah satuan bahasa yang biasanya terdiri atas dua buah kata atau lebih, dapat merupakan unsur kalimat dan dapat berdiri sendiri. Senada dengan pendapat tersebut, Ramlan 1981122 menjelaskan dua ciri frasa. Pertama, frasa merupakan satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih. Kedua, frasa selalu berada dalam fungsi. Dalam arti, frasa mungkin hanya ada dalam fungsi subjek, prediket, objek, keterangan atau pelengkap saja. Dari ciri tersebut bisa dilihat kalau frasa merupakan unsur kalimat yang unsurnya mungkin terdiri dari dua kata, tiga kata, empat kata atau lebih, tetapi tidak melebihi batas fungsi. Sedangkan Ribut Wahyu Eriyanti dalam buku Linguistik Umum 2020 menuliskan, frasa tidak memiliki predikat. Selain itu, frasa dibentuk dari dua buah kata yang terdiri dari dua kata atau lebih dan mengisi salah satu fungsi sintaksis Chaer, 200939. Biasanya, frasa selalu terdiri dari morfem-morfem bebas. Ketika sebuah gabungan kata terdiri dari gabungan morfem bebas seperti "rumput tetangga" atau "sudah makan" maka gabungan kata tersebut dapat dikatakan sebagai frasa. Jenis-jenis frasa Frasa terdiri dari beberapa jenis, yakni frasa eksosentrik, frasa endosentrik dan frasa koordinasi. Berikut penjelasan secara lengkap. Frasa Eksonsentrik Frasa jenis ini tidak memiliki konstruksi sama dengan unsur atau komponen pembentuknya. Artinya, salah satu komponen dari frasa eksosentrik tidak dapat saling mengisi ketika dipisahkan. Misalnya frasa "di sekolah" pada kalimat "Mika les piano di sekolah". Ketika salah satu unsur frasa "di sekolah" dihilangkan, maka tidak dapat menduduki unsur keterangan. Frasa Endosentrik Frasa endosentrik adalah frasa yang memiliki distribusi sama atau setara, sehingga ketika salah satu unsur dihilangkan, frasa tersebut akan tetap dapat digunakan. Selain itu, frasa ini juga memiliki salah satu bagian yang disebut komponen atasan dan komponen bawahan. Misalnya, dalam frasa "motor supra" dalam kalimat "Nina mengendarai motor supra". Unsur atasan dalam frasa tersebut adalah "motor" sedangkan unsur bawahan atau yang membatasi adalah "supra". Frasa Koordinatif Frasa jenis ini adalah frasa yang komponen pembentuknya terdiri dari dua komponen atau lebih yang sama atau sederajat. Karena bentuk yang sederajat, maka frasa ini dapat dihubungan dengan konjungsi koordinatif tunggal seperti dan, atau, tetapi, atau, maupun dan lain sebagainya. Misalnya frasa "panjang pendek" dapat diselipkan konjungsi koordinatif menjadi "panjang dan pendek" atau "panjang maupun pendek".Baca juga Contoh Kalimat Majemuk Campuran Pengertian dan Ciri-cirinya Apa Itu Frasa, Klausa dan Perbedaannya? Apa Itu Kalimat Majemuk Bertingkat Pengertian dan Contoh Apa Itu Kalimat Majemuk Setara Pengertian dan Contohnya - Pendidikan Penulis Alexander HaryantoEditor Iswara N Raditya Jakarta Contoh kata baku dan tidak baku beserta artinya pelu diketahui untuk pedomana dalam berkomunikasi yang baik dan benar. Penggunaan kata baku perlu dipahami dengan benar agar dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Konotasi adalah Makna Tidak Sebenarnya atau Kiasan, Simak Contoh Kalimatnya Contoh Kata Sifat dalam Bahasa Indonesia, Pahami Jenis dan Cirinya Contoh Kata Kerja Bahasa Indonesia, Ketahui Pengertian dan Jenisnya Mengetahui contoh kata baku dan tidak baku beserta artinya penting untuk diketahui, karena pada kenyataannya terdapat banyak penyimpangan yang sering terjadi dalam penggunaannya. Hal ini dapat menyebabkan mispersepsi, karena di Indonesia terdapat banyak dialek dan logat yang berbeda-beda. Adapun contoh kata baku dan tidak baku beserta artinya dapat ditemui di KBBI, terdapat ratusan kata baku dan tidak baku yang ada di Indonesia, namun terdapat beberapa kata baku dan tidak baku yang paling sering dipakai serta penting untuk diketahui. Lebih lengkapnya, berikut ini dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, contoh kata baku dan tidak baku beserta artinya yang paling sering dipakai dalam berbahasa Indonesia. Jumat 26/8/2022.Diaspora Indonesia di Kota Lilburn Negara Bagian Georgia, Amerika Serikat, membuka dan mengembangkan bisnis furnitur. Banyak tantangan dihadapi termasuk belajar Bahasa Spanyol agar dapat menjaring pelanggan. Berikut laporan Tim Voice of America dalam...Pekamus mengecek kosakata di ruang kerja Badan Pengembangan danPembinaanBahasaKementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa 20/12. FithriansyahBerikut contoh kata baku dan tidak baku beserta artinya 1. Abjad Baku - Abjat Tidak Baku, kumpulan huruf aksara berdasarkan urutan yang lazim dalam bahasa tertentu Artinya. 2. Advokat -Adpokat, ahli hukum yang berwenang sebagai penasihat atau pembela perkara dalam pengadilan. 3. Afdal - Afdol, lebih baik; lebih utama. 4. Akhirat - Akherat, alam setelah kehidupan di dunia; alam baka. 5. Aktif - Aktip, giat bekerja, berusaha. 6. Aktivitas - Aktifitas, keaktifan; kegiatan. 7. Ambeien - Ambeyen, puru sembilik; wasir. 8. Andal - Handal, dapat dipercaya. 9. Apotek - Apotik, toko tempat meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan barang medis; rumah obat. 10. Asas - Azas, dasar sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir atau berpendapat. 11. Astronaut - Astronot, awak pesawat ruang angkasa; kosmonaut; antariksawan. 12. Atlet - Atlit, olahragawan, terutama yang mengikuti perlombaan atau pertandingan kekuatan, ketangkasan, dan kecepatan. 13. Batalion - Batalyon, kesatuan tentara yang merupakan bagian dari resimen 300— orang. 14. Baterai - Batere, alat untuk menghimpun dan membangkitkan aliran listrik. 15. Becermin - Bercermin, melihat muka atau diri sendiri dalam cermin air dan sebagainya. 16. Blanko - Blangko, formulir cek yang telah ditandatangani oleh penarik tanpa dicantumkan jumlah uang yang harus dibayar. 17. Bus - Bis, kendaraan bermotor angkutan umum yang besar, beroda empat atau lebih, yang dapat memuat penumpang banyak. 18. Cabai - Cabe, tanaman perdu yang buahnya berbentuk bulat panjang dengan ujung meruncing, apabila sudah tua berwarna merah kecokelat-cokelatan atau hijau tua, berisi banyak biji yang pedas rasanya. 19. Capai - Kata Baku dan Tidak Baku Beserta Artinya yang Paling Sering DipakaiIlustrasi Kosa Kata sumber PixabayBerikut contoh kata baku dan tidak baku beserta artinya 20. Cedera - Cidera, artinya perselisihan; pertengkaran. 21. Desain - Desaign, kerangka bentuk; rancangan. 22. Detail - Detil, bagian yang kecil-kecil yang sangat terperinci. 23. Detergen - Deterjen, bahan pembersih pakaian seperti sabun yang tidak dibuat dari lemak atau soda dan berupa tepung atau cairan. 24. Diagnosis - Diagnosa, penentuan jenis penyakit dengan cara meneliti memeriksa gejala-gejalanya. 25. Efektif - Efektip, ada efeknya akibatnya, pengaruhnya, kesannya. 26. Efektivitas - Efektifitas, keefektifan. 27. Ekstrakurikuler - Ekstrakulikuler, berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum. 28. Elite - Elit, orang-orang terbaik atau pilihan dalam suatu kelompok. 29. Esai - Esei, karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. 30. Fondasi - Pondasi, dasar bangunan yang kuat, biasanya terdapat di bawah permukaan tanah tempat bangunan itu didirikan; fundamen. 31. Frasa - Frase, gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif. 32. Foto - Photo, potret, gambaran. 33. Geladi - Gladi, berlatih. 34. Gizi -Giji, zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan badan. 35. Gua - Goa, liang lubang besar pada kaki gunung dan sebagainya. 36. Gubuk - Gubug, rumah kecil biasanya yang kurang baik dan bersifat sementara. 37. Hektare - Hektar, satuan ukuran luas m2 atau 100 are disingkat ha. 38. Hierarki - Hirarki, urutan tingkatan atau jenjang jabatan pangkat kedudukan.Contoh Kata Baku dan Tidak Baku Beserta Artinya yang Paling Sering DipakaiIlustrasi berkomunikasi, ngobrol. Photo by William Fortunato from PexelsBerikut contoh kata baku dan tidak baku beserta artinya 39. Higienis - Higenis, berkenaan dengan atau sesuai dengan ilmu kesehatan. 40. Ijazah - Ijasah, surat tanda tamat belajar. 41. Ikhlas - Ihlas, bersih hati; tulus hati. 42. Imbau - Himbau, memanggil; menyebut nama orang. 43. Indera - Indra, alat untuk merasa, mencium bau. mendengar, melihat, meraba, dan merasakan sesuatu secara naluri intuitif. 44. Insaf - Insyaf, sadar akan; mengerti benar akan; yakin benar akan. 45. Isap - Hisap, memasukkan menarik ke dalam dengan kekuatan hawa. 46. Istri - Isteri, wanita perempuan yang telah menikah atau yang bersuami. 47. Izin - Ijin, pernyataan mengabulkan tidak melarang dan sebagainya; per-setujuan membolehkan. 48. Intelijen - Intelejen, orang yang bertugas mencari meng-amat-amati seseorang; dinas rahasia. 49. Interogasi - Interograsi, pertanyaan, pemeriksaan terhadap seseorang melalui pertanyaan lisan yang bersistem 50. Jagat - Jagad, bumi; dunia; alam. 51. Jemaah - Jamaah, kumpulan atau rombongan orang beribadah. 52. Jenderal - Jendral, kelompok pangkat perwira tinggi dalam angkatan darat. 53. arier - Karir, perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan, dan sebagainya. 54. Kategori - Katagori, bagian dari sistem klasifikasi golongan, jenis pangkat, dan sebagainya. 55. Komplet - Komplit, lengkap; genap; tidak kurang suatu apa 56. Konkret - Konkrit, nyata; benar-benar ada berwujud, dapat dilihat, diraba, dan sebagainya. 57. Legalisasi - Legalisir, pengesahan menurut undang-undang atau hukum.Contoh Kata Baku dan Tidak Baku Beserta Artinya yang Paling Sering DipakaiIlustrasi Menulis Syair Credit contoh kata baku dan tidak baku beserta artinya 58. Lemari - Almari, peti besar tempat menyimpan sesuatu seperti buku, pakaian. 59. Lembap - Lembab, mengandung air tentang hawa dan sebagainya. 60. Makhluk - Mahluk, sesuatu yang dijadikan atau yang diciptakan oleh Tuhan seperti manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan. 61. Manajemen - Managemen, penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. 62. Manajer - Manager, orang yang mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran. 63. Memerhatikan - Memperhatikan, melihat lama dan teliti; mengamati; menilik. 64. Memerintah - Memperintah, memberi perintah; menyuruh melakukan sesuatu. 65. Memesona - Mempesona, sangat menarik perhatian; mengagumkan. 66. Memopulerkan - Mempopulerkan, menjadikan populer. 67. Napas - Nafas, udara yang diisap melalui hidung atau mulut dan dikeluarkan kembali dari paru-paru. 68. Nasihat - Nasehat, ajaran atau pelajaran baik; anjuran petunjuk, peringatan, teguran yang baik. 69. Negeri - Negri, tanah tempat tinggal suatu bangsa. 70. Objek - Obyek, hal, perkara, atau orang yang menjadi pokok pembicaraan. 71. Objektif - Obyektif, mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi. 72. Omzet - Omset, jumlah uang hasil penjualan barang dagangan tertentu selama suatu masa jual. 73. Pembaruan - Pembaharuan, belum pernah ada dilihat sebelumnya. 74. Penasihat - Penasehat, panitia yang diangkat untuk memberikan nasihat tentang suatu hal. 75. Perajin - Pengrajin, orang yang bersifat rajin. 76. Permukiman - Pemukiman, bagian kota wilayah besar yang khusus digunakan untuk tempat tinggal Kata Baku dan Tidak Baku Beserta Artinya yang Paling Sering DipakaiIlustrasi huruf balok. Sumber foto contoh kata baku dan tidak baku beserta artinya 77. Persentase - Presentase, bagian dari keutuhan yang dinyatakan dengan persen. 78. Perusak - Pengrusak, orang atau alat untuk merusakkan. 79. Praktik - Praktek, pelaksanaan secara nyata apa yang disebut dalam teori. 80. Ramai - Rame, riuh rendah tentang suara, bunyi. 81. Rapi - Rapih, baik, teratur, dan bersih; apik. 82. Saksama - Seksama, teliti; cermat. 83. Saraf - syaraf, perubahan kata-kata. 84. Sekadar - Sekedar. 85. Sekretaris - Sekertaris, orang pegawai, anggota pengurus yang diserahi pekerjaan tulis-menulis, atau surat-menyurat, dan sebagainya. 86. Teoretis - Teoritis, berdasar pada teori; menurut teori. 87. Terampil - Trampil, cakap dalam menyelesaikan tugas; mampu dan cekatan. 88. Urgen - Urgent, mendesak sekali pelaksanaannya; sangat penting gawat, mendesak, memerlukan tindakan segera. 89. Ustaz - Ustad / Ustadz, guru agama atau guru besar laki-laki. 90. Utang - Hutang, uang yang dipinjam dari orang lain. 91. Vila - Villa, rumah mungil di luar kota atau di pegunungan; rumah peristirahatan. 92. Wali Kota - Walikota, kepala kota madya; kepala wilayah kota administratif. 93. Wujud - Ujud, rupa dan bentuk yang dapat diraba. 94. Zamzam - Zam-Zam, mata air di Mekah di Masjidilharam yang muncul pada zaman Nabi Ibrahim. 95. Zaman - Jaman, jangka waktu yang panjang atau pendek yang menandai sesuatu; masa.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. NilaiJawabanSoal/Petunjuk FRASE Gabungan dua kata atau lebih bentuk tidak baku PRISMA ...alami pembiasaan; - segitiga bentuk tertutup oleh gabungan dua daerah berbentuk segitiga dan tiga daerah berbentuk persegi panjang ... KATA ...erba bantu; - keterangan à adverbia; - majemuk gabungan dua kata atau lebih yang menyatakan satu pengertian; - nama à nomina; - abstrak à nomin... KAMUS Buku yang berisi daftar kosakata suatu bahasa yang disusun secara alfabetis dengan disertai penjelasan makna dan keterangan lain yang diperlukan sert... FRASA Gabungan dua kata atau lebih; kelompok kata FARSA Gabungan dua kata atau lebih bersifat predikatif DIALOG Karya tulis yang disajikan dalam bentuk percakapan antara dua tokoh atau lebih PEPTIDA Kim gabungan dua asam amino atau lebih yang dihubungkan oleh ikatan -CO-NH- untuk membentuk protein CATUR Empat dipakai dalam gabungan dengan bentuk lain; - windu tiga puluh dua tahun; - wulan empat bulan SUPERPOSISI Fis dua buah getaran atau lebih yang dapat diimpitgabungkan untuk membentuk satu getaran atau gelombang gabungan yang merupakan kombinasi yang tidak saling berinteraksi GABUNGAN 1 ikatan; 2 himpunan atau perserikatan yang terjadi atas beberapa perkumpulan; 3 Kim a gabungan dua zat atau lebih yang membentuk zat baru; b reaksi ... CAMPURAN 1 sesuatu yang dicampur; 2 gabungan; kombinasi; 3 tidak asli; peranakan; 4 sistem yang terdiri atas dua atau lebih komponen yang tidak homogen; ~ gas... SINTESIS Reaksi kimia antara dua atau lebih zat yang membentuk satu zat baru 00 Dari pantai suatu negara yang kekayaan ekonominya misal ikan, sumber alam menjadi hak milik negara itu; - fotik lapisan permukaan air yang terkena... POPULASI 1 seluruh jumlah orang atau penduduk dalam suatu daerah; 2 jumlah orang atau pribadi yang mempunyai ciri-ciri yang sama; 3 jumlah penghuni baik manus... GELAS Bekal; persediaan; simpanan menghadapi saat atau waktu susah; - koktail gelas berbentuk corong untuk menyajikan koktail, tepi gelas dapat didingin... TAHU Makanan dari kedelai putih yang digiling halus-halus, direbus, dan dicetak; - bacem tahu yang dimasak dengan cara dibacem; - cina tahu yang agak ke... KAMBING Binatang pemamah biak dan berkuku genap, tanduknya bergeronggang, biasa dipelihara sebagai hewan ternak untuk diambil daging, susu, dan kadang-kadang... MODEL 1 pola contoh, acuan, ragam, dsb dp sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan; 2 orang yang dipakai sebagai contoh untuk dilukis difoto; 3 orang y... DAUN 1 bagian tumbuhan yang tumbuh pd ranting dan berhelai-helai biasanya berwarna hijau sebagai alat bemapas dan mengolah zat makanan; 2 bagian barang ... FREKUENSI Mat 1 jumlah kejadian yang lengkap atau fungsi muncul dalam suatu waktu; pada bidang elektronik, biasanya mengacu pada banyaknya gelombang yang diula... DAUR Peredaran masa atau tahun; - aerob alami n Kim daur yang melibatkan terbentuknya dan hilangnya zat organik; dalam daur ini oksigen digunakan untuk m... TANAH 1 permukaan bumi atau lapisan bumi yang di atas sekali; 2 keadaan bumi di suatu tempat; 3 permukaan bumi yang diberi batas; 4 daratan; 5 permukaan bu... SISTEM 1 perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas - pencernaan makanan, pernapasan, dan peredaran darah dal... DWI Dua Apa Itu Kata Turunan?Ciri-Ciri Afiks Imbuhan1. Afiks merupakan unsur langsung2. Afiks merupakan bentuk terikat3. Afiks melekat pada berbagai bentuk4. Afiks tidak mempunyai makna leksis5. Afiks mampu mendukung fungsi gramatik6. Afiks mampu mendukung fungsi semantik7. Afiks kedudukannya tidak sama dengan preposisiPrinsip-prinsip Kata Turunan1. Jenis-jenis Afiks Imbuhan2. Bentuk terikat3. Gabungan kataPerbedaan Kata Turunan dengan Kata Dasar1. Kata turunan2. Kata dasarCara Menulis Kata TurunanContoh Penulisan Kata Turunan yang BenarContoh Kalimat yang Mengandung Kata Turunan Kata Turunan. Banyak kata yang seringkali kita temui dalam suatu kalimat atau paragraf merupakan kata turunan. Kata turunan sering disebut sama dengan kata berimbuhan. Lalu, apa yang dimaksud dengan kata turunan? Pentingkah digunakan dalam penulisan? Kata turunan ini penting dipahami dan digunakan dalam penulisan-penulisan. Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari mengenai topik ini. Mulai dari pengertian, jenis, perbedaan dengan kata dasar, cara menulis, dan contohnya. Maka dari itu, simak sampai dengan akhir ya! Apa Itu Kata Turunan? Apa yang dimaksud dengan kata turunan? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kata turunan atau kata berimbuhan adalah kata yang terbentuk sebagai hasil dari proses afiksasi, reduplikasi, atau penggabungan. Secara umum, kata turunan adalah suatu kata yang mendapat imbuhan, yaitu merupakan hasil proses dari afiksasi, reduplikasi, atau penggabungan suatu kata yang dapat membentuk kata baru dan dengan makna baru juga. Kata turunan merupakan hasil dari proses afiksasi, reduplikasi, atau penggabungan. Oleh karena itu, sebelum mengetahui contoh-contohnya, kita mempelajari apa itu afiks, reduplikasi, dan penggabungan. Afiks adalah suatu bentuk linguistik yang keberadaannya hanya untuk melekatkan diri pada bentuk-bentuk lain, sehingga mampu menimbulkan makna baru terhadap bentuk-bentuk yang dilekatinya tadi, Bentuk-bentuk yang dilekati bisa terdiri atas pokok kata, kata dasar, atau bentuk kompleks. Sedangkan afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada suatu bentuk, baik berupa bentuk tunggal maupun kompleks untuk membentuk kata-kata baru Rohmadi, dkk, 201341. Reduplikasi adalah pengulangan bentuk atas suatu bentuk dasar. Bentuk baru yang dihasilkan dari perulangan bentuk lazim disebut dengan kata ulang Rohmadi, dkk, 201383. Reduplikasi dalam KBBI memiliki arti proses atau hasil perulangan kata atau unsur kata, seperti rumah-rumah, tetamu, bola-balik, dan sebagainya. Pertanyaan yang sering ditanyakan adalah apa perbedaan antara kata dasar, kata turunan dan kata berimbuhan? Kata dasar adalah kata yang menjadi dasar pembentukan kata lainnya sedangkan kata turunan adalah kata yang mendapat imbuhan. Kata imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata dasar, baik di awal, di akhir, di tengah atau gabungan di antara ketiganya untuk membentuk kata baru. Contohnya “mengatur”, kata dasarnya atur, kata imbuhannya me-, sedangkan kata turunannya mengatur me+atur. Baca Juga Penggunaan Kata di yang Benar Kata Baku dan Tidak Baku Tanda Baca Macam-Macam Konjungsi Ciri-Ciri Afiks Imbuhan Sebelum kita mempelajari kata turunan, kita hendaknya mempelajari dasarnya yang berasal dari beberapa proses, salah satunya adalah afiksasi. Rohmadi, dkk 201342-44 menjelaskan bahwa ada beberapa ciri-ciri afiks yang dapat dipelajari. Penjelasan mengenai ciri-ciri afiks adalah seperti di bawah ini. 1. Afiks merupakan unsur langsung Afiks merupakan unsur pembentuk kata-kata baru di samping unsur lainnya. Contoh ber- + lari = berlari. 2. Afiks merupakan bentuk terikat Sebagai unsur langsung pembentuk kata-kata baru, afiks merupakan imbuhan dan bukan bentuk bebas. Sebagai morfem, afiks termasuk morfem terikat. Ber-, Me-, Pe-, ter-, adalah contoh bentuk terikat yang tidak mempunyai apa-apa sebelum mengikatkan diri pada bentuk lain. 3. Afiks melekat pada berbagai bentuk Afiks harus mampu melekat pada berbagai bentuk, tidak hanya pada satu bentuk tertentu. Afiks -an mampu melekat pada berbagai bentuk kata sebagai berikut. Contoh Makan + -an = makanan Tulis + -an = tulisan. 4. Afiks tidak mempunyai makna leksis Contoh Apakah makna ber-? Apakah makna ter-? Kita tidak akan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Jika dibandingkan dengan pertanyaan Apakah makna kata ber- pada berbaju?, maka dapat dikatakan bahwa afiks ber- dan ter- tidak mempunyai makna leksis sebelum melekat pada unsur lain. 5. Afiks mampu mendukung fungsi gramatik Contoh Kata sifat kata dasar + konfiks afiks = bentuk kompleks kata-kata baru Malas + ke-an = kemalasan Berdasarkan afiksasi di atas, konfiks ke-an mampu mengubah jenis kata sifat menjadi jenis kata baru, yaitu kata benda. Dengan demikian, benar bahwa afiks tersebut dapat mendukung fungsi gramatik. 6. Afiks mampu mendukung fungsi semantik Contoh Paku terinjak oleh Adi. Adik terpandai di kelasnya. Ter- pada kata terinjak, memiliki arti tidak sengaja, sedangkan ter- pada kata terpandai, memiliki arti paling. Makna baru yang ditimbulkan oleh peristiwa di atas menunjukkan bahwa afiks mendukung fungsi semantik. 7. Afiks kedudukannya tidak sama dengan preposisi Dalam bentuk tertentu, beberapa afiks sering dikacaukan dengan preposisi yang kebetulan memiliki bentuk yang sama. Bentuk ke- dan di- pada ketua dan ke rumah serta dipukul dan di rumah, memiliki arti berbeda. Contoh Afiks ke + tua = ketua di + pukul = dipukul Preposisi ke + rumah = ke rumah di + rumah = di rumah Afiks jika berdiri sendiri tidak mempunyai makna leksis Preposisi jika berdiri sendiri mempunyai makna leksis Simpulan dari pernyataan di atas adalah ke dan di sebagai preposisi mengandung makna leksis, yaitu menunjukkan keterangan tempat dan keterangan tujuan, dan secara gramatis, ke dan di sebagai preposisi mempunyai sifat bebas atau berdiri sendiri, sedangkan ke dan di pada afiks tidak memiliki makna leksis dan tidak bisa berdiri sendiri. Baca Juga Huruf Kapital Kata Hubung Perbedaan Singkatan dan Akronim Kalimat Efektif Prinsip-prinsip Kata Turunan Ada dua prinsip yang perlu diketahui dalam kata turunan, yaitu, imbuhan dan bentuk terikat. Penjelasan mengenai prinsip-prinsip bisa dipelajari sebagai berikut. 1. Jenis-jenis Afiks Imbuhan Dalam proses morfologis bahasa Indonesia, dikenal beberapa macam afiks. Jenis-jenis afiks tersebut yang biasa digunakan dalam kata turunan. Jenis-jenis afiks menurut Rohmadi, dkk 201345-46 bisa dipelajari seperti berikut. a. Prefiks awalan Prefiks adalah imbuhan yang melekat di depan bentuk dasar atau kata dasar. Prefiks juga sering disebut dengan imbuhan awal atau lebih lazim disebut dengan awalan. Macam-macam prefiks, yaitu, me-, di-, ber-, ter-, per-, se-, pe-, ke-, para-, pra-, dan sebagainya. Contoh Me + laju = melaju Di + kutip = dikutip Ter + jatuh = terjatuh b. Infiks sisipan Infiks adalah imbuhan yang melekat di tengah bentuk dasar atau kata dasar. Karena melekatnya menyisip di tengah kata dasar, maka disebut dengan imbuhan sisipan atau lazim disebut dengan sisipan. Macam-macam sisipan, yaitu, -el, -em, dan -er-. Contoh Tunjuk + -el = telunjuk Getar + -em = gemetar Gigi + -er– = gerigi c. Sufiks akhiran Sufiks adalah imbuhan yang melekat di belakang bentuk dasar atau kata dasar. Sufiks disebut juga dengan imbuhan akhir atau lazim disebut dengan akhiran saja. Macam sufiks yaitu, -i, -an, -kan, -nya, -wan, -wati, -man, -is, dan sebagainya. Contoh akhir + -i = akhiri pukul + -an = pukulan Kembali + -kan = kembalikan semua + -nya = semuanya d. Konfiks awalan-akhiran Konfiks atau simulfiks adalah imbuhan gabungan antara prefiks dan sufiks. Kedua macam afiks tersebut dapat melekat secara bersama-sama pada suatu bentuk dasar pada bagian depan dan belakangnya. Macam konfiks yaitu, ke-an, ber-an, se-nya, se-an, dan sebagainya. Contoh Ke-an + adil = keadilan Ber-an + datang = berdatangan Se-nya + baik = sebaiknya se-an + malam = semalaman Simulfiks Simulfiks dinukil dari adalah berfokus pada ciri segmental yang mampu mengubah kategori sebuah bentuk lewat nasalisasi. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua yang bersimulfiks akan mengalami perubahan kategori. Contoh Ng- + kopi = ngopi Ny- + sate = nyate 2. Bentuk terikat Bentuk terikat dalam KBBI diartikan sebagai bentuk bahasa yang perlu digabung dengan unsur lain agar dapat dipakai dengan makna yang jelas. Dikutip dari ada beberapa jenis bentuk terikat dan contohnya yang perlu diketahui. Penjelasannya seperti berikut. Contoh bentuk terikat antarkota antibiotik infrastruktur pascasarjana Swadaya a. Bentuk terikat yang diikuti kata yang berhuruf awal kapital atau singkatan yang berupa huruf kapital, dirangkaikan dengan tanda hubung - Contoh non-Indonesia non-ASEAN anti-PKI pro-Barat b. Bentuk Maha yang diikuti oleh kata turunan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal kapital Contoh Marilah kita berdoa pada Tuhan Yang Maha Pengampun. Mari kita memperbanyak syukur pada Tuhan Yang Maha Pengasih. c. Bentuk Maha yang diikuti oleh kata dasar yang mengacu kepada nama atau sifat Tuhan, kecuali kata esa, ditulis dirangkai. Contoh Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa selalu melindungi kita. 3. Gabungan kata Gabungan kata atau kata majemuk di dalam KBBI berarti gabungan morfem dasar yang seluruhnya berstatus sebagai kata yang mempunyai pola fonologis, gramatika, dan semantis yang khusus menurut kaidah bahasa. Selain itu, menurut Rohmadi, dkk 2013103 kata majemuk adalah dua kata atau lebih yang menjadi satu dengan lainnya dan erat sekali, serta menunjuk atau menimbulkan satu pengertian baru. Contoh panjang tangan artinya adalah suka mencuri meja hijau artinya adalah pengadilan jago merah artinya adalah api kumis kucing artinya adalah salah satu jenis taman Perbedaan Kata Turunan dengan Kata Dasar Perlu diketahui, untuk membedakan kata turunan dengan kata dasar ada beberapa poin. Dikutip dari perbedaan antara kata turunan dan kata dasar bisa dipelajari seperti di bawah ini. 1. Kata turunan Kata turunan atau kata berimbuhan adalah kata dasar yang telah diberi imbuhan, baik berupa awalan prefiks, sisipan infiks, akhiran sufiks, serta awalan-akhiran konfiks. Karena pemberian imbuhan tersebut, kata turunan mengalami pergeseran makna. Ciri-ciri kata turunan sudah dibahas di atas. 2. Kata dasar Kata dasar dalam KBBI diartikan sebagai kata-kata yang menjadi dasar kata yang lebih besar. Dalam istilah linguistik, kata dasar adalah dasar dari pembentukan suatu kata yang lebih besar. Kata dasar sendiri merupakan jenis kata yang dapat berdiri sendiri dan tersusun atas morfem atau gabungan dari morfem. Ciri-ciri kata dasar adalah sebagai berikut. Merupakan satuan paling kecil dan mempunyai makna sendiri Dasar dari pembentukan kata, baik itu kata yang memiliki imbuhan atau yang merupakan kata turunan Jika mendapat imbuhan, kata dasar akan mengalami perubahan makna Kumpulan dari kata dasar dapat menjadi suatu kesatuan kalimat tanpa perlu diberi imbuhan. Baca Juga Kata Kerja Kata Majemuk Jenis Paragraf Nomina Cara Menulis Kata Turunan Berdasarkan laman haloedukasi, ada 11 cara menulis kata turunan, yaitu Ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya Kata turunan ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya. Contoh Bernyanyi, menulis, gemetar, dilakukan. Dihubungkan dengan tanda hubung - jika bentuk dasarnya bahasa asing Kata turunan ditulis dengan tanda hubung - apabila bentuk dasarnya berupa bahasa asing. Lalu, bahasa asing tersebut ditulis dengan huruf miring. Sebagaimana pada contoh di-upload di+upoload, men-download, meng-upgrade. Dihubungkan dengan tanda hubung - jika bentuk dasarnya berawalan huruf kapital atau singkatan dengan huruf kapital Kata turunan dihubungan dengan tanda tanda hubung - apabila bentuk dasarnya berawalan huruf kapital atau singkatan dengan huruf kapital. Contoh pro-Barat, di-PHK. Ditulis terpisah jika bentuk dasarnya kata gabungan yang salah satu berimbuhan bisa berupa awalan atau akhiran Kata turunan ditulis terpisah apabila bentuk dasarnya kata gabungan yang salah satu berimbuhan bisa berupa awalan atau akhiran. Contoh berjabat tangan, bekerja sama, bertepuk tangan, garis bawahi. ber- + jabat tangan = berjabat tangan ber- + kerja sama = bekerja sama ber- + tepuk tangan = bertepuk tangan garis bawah + -i = garis bawahi Ditulis serangkai jika bentuk dasarnya berupa kata gabungan yang diimbuhi awalan dan akhiran konfiks Kata turunan atau ditulis serangkai jika bentuk dasarnya berupa kata gabungan yang diimbuhi awalan dan akhiran konfiks. Contoh menandatangani, menyebarluaskan, mempertanggungjawabkan. me- + tanda tangan + -i = mendandatangani me- +sebar luar + -kan = menyebarluaskan Ditulis secara serangkai jika salah satu unsur gabungan kata dipakai dalam kombinasi, yaitu berupa kata terikat dan kata bebas. Kata turunan ditulis secara serangkai apabila salah satu unsur gabungan kata dipakai dalam kombinasi, yaitu berupa kata terikat dan kata bebas. Contoh dasawarsa, swadaya, mahasiswa, prasejarah. Ditulis terpisah jika kata turunan tersebut merupakan gabungan maha dengan kata berimbuhan yang merujuk pada sifat atau nama Tuhan Kata turunan ditulis terpisah apabila kata turunan tersebut merupakan gabungan maha dengan kata berimbuhan yang merujuk pada sifat atau nama Tuhan. Contoh Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pengampun. Ditulis serangkai jika kata turunan tersebut merupakan gabungan maha dengan kata dasar yang merujuk kepada Tuhan, kecuali, kata esa. Kata turunan ditulis serangkai apabila kata turunan tersebut merupakan gabungan maha dengan kata dasar yang merujuk kepada Tuhan, kecuali kata esa. Contoh Mahakuasa, Mahamulia, Mahasuci. Jadi penulisan kata maha dan esa dipisah menjadi “Maha Esa”. Ditulis serangkai jika kata turunan tersebut merupakan gabungan dari kata Maha dengan kata dasar tidak berimbuhan dan jumlah suku katanya dua buah. Kata turunan ditulis serangkai apabila kata turunan tersebut merupakan gabungan dari kata Maha dengan kata dasar tidak berimbuhan dan jumlah suku katanya dua buah. Contoh mahasiswa, mahaguru. Bentuk-bentuk terikat yang diserap bahasa Indonesia dari bahasa asing, seperti anti, pro, dan kontra, dapat dijadikan sebagai bentuk dasar. Contoh Kali ini, anggota lebih banyak yang pro dibandingkan dengan yang kontra. Kata tak ditulis serangkai dan ditulis terpisah bila diikuti bentuk dasar yang berupa kata berimbuhan. Contoh takabadi, takacuh, takakrab, takadil, tak terpisahkan, tak tertarik, tak tercapai, tak bersuara, dan sebagainya. Contoh Penulisan Kata Turunan yang Benar Penulisan kata turunan dalam penulisannya harus diperhatikan, karena masih sering terjadi kesalahan dalam penulisan kata turunan yang benar. Contoh penulisan kata turunan yang benar seperti di bawah ini. 1. Berdasarkan yang bentuknya berimbuhan awalan prefiks Contoh penulisan kata turunan yang benar ter- + bakar = terbakar me- + bantu = membantu ber- + rambut = berambut 2. Berdasarkan yang bentuknya berimbuhan sisipan infiks Contoh penulisan kata turunan suling + -er- = seruling tali + -em = temali getar + -el = geletar 3. Berdasarkan yang bentuknya berimbuhan akhiran sufiks Contoh penulisan kata turunan pukul + -an = pukulan sosial + -is = sosialis Uang + -nya = uangnya 4. Berdasarkan yang berimbuhan awalan-akhiran konfiks Contoh penulisan kata turunan yang benar se-an + hari = seharian se-nya + mesti = semestinya ber-an + muncul = bermunculan 5. Berdasarkan yang bentuk dasarnya dengan awalan kapital Contoh penulisan kata turunan yang benar non- + PKI = non-PKI non- + Indonesia = non-Indonesia anti- + Barat = anti-Barat di- + PHK = di-PHK 6. Berdasarkan yang bentuk dasarnya dari bahasa asing Contoh penulisan kata turunan yang benar me- + download = men-download me- + update = meng-update me- + recall = me-recall di- + upload = di-upload 7. Berdasarkan yang bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan mengalami imbuhan awalan-akhiran konfiks Contoh penulisan kata turunan yang benar me- + garis bawah + i = menggarisbawahi me- + sebar luas + kan = menyebarluaskan me- + tanda tangan + i = menandatangani per- + tanggung jawab + an = pertanggungjawaban 8. Berdasarkan yang bentuk dasarnya berupa gabungan kata yang salah satu katanya dipakai dalam kombinasi yaitu berupa kata terikat dan kata bebas Contoh penulisan kata turunan yang benar ber- + jalan kaki = berjalan kaki ber- + kerja keras = bekerja keras ber- + tanggung jawab = bertanggung jawab 9. Berdasarkan yang bentuk dasarnya berupa gabungan Maha dengan kata berimbuhan merujuk pada nama atau sifat Tuhan Contoh penulisan kata turunan yang benar Maha + Pengasih = Maha Pengasih Maha + Pemurah = Maha Pemurah Maha + Pengampun = Maha Pengampun 10. Berdasarkan yang bentuk dasarnya berupa gabungan kata maha dengan kata dasar tidak berimbuhan dan jumlah suku katanya dua buah Contoh penulisan kata turunan yang benar maha + bintang = mahabintang maha + dewa = mahadewa maha + karya = mahakarya maha + raja = maharaja 11. Berdasarkan yang bentuk dasarnya salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata tersebut ditulis serangkai. Contoh penulisan kata turunan yang benar adi + kuasa = adikuasa aero + modeling = aeromodeling anti + biotik = antibiotik antar + kota = antarkota 12. Berdasarkan yang bentuk dasarnya terdiri atas kata tak Kata tak ditulis dengan cara dirangkai. Contoh tak + ada = takada tak + adil = takadil tak + arif = takarif Kata tak ditulis dengan tidak dirangkai. Contoh tak + segan = tak segan tak + tentu = tak tentu tak + boleh = tak boleh Contoh Kalimat yang Mengandung Kata Turunan Contoh kalimat kata turunan antara lain Kami berdoa kepada Allah yang Maha Esa Pengunjung mengagumi semua mahakarya yang ada di museum Perbuatan kita akan dimintai pertanggungjawabkan di akhirat kelak Berkas bisa di-download di laman ini Karyawan terpaksa di-PHK untuk efisiensi perusahaan Pertanyaan tentang Kata Turunan Apa arti dari kata turunan?Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kata turunan atau kata berimbuhan adalah kata yang terbentuk sebagai hasil dari proses afiksasi, reduplikasi, atau penggabungan. Apa contoh kata turunan?ber- + lari = berlarimakan + -an = makananter- + bakar = terbakarme- + update = meng-updateber- + jalan kaki = berjalan kaki Bagaimana penulisan kata turunan?Cara menulis kata turunan sebagai berikut– Kata turunan ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya. Contoh bernyanyi– Kata turunan dihubungkan dengan tanda hubung - jika bentuk dasarnya bahasa asing. Contoh di-uploadLihat cara penulisan kata turunan lainnya pada artikel! Artikel Terkait Rapi atau Rapih? Kesalahan Penulisan Kata Baku Kata Ulang yang Benar Kata Imbuhan yang Benar

gabungan dua kata atau lebih bentuk tidak baku